Kenangan di Pusdik Ajen,Lembang-Bandung

Rabu, 20 Oktober 2010

Pusdikajen Lembang 27 Juli 2010, Sebuah tempat dan waktu dimana akhir dari cerita ini terjadi. Dimana posisi kita saat itu berada di dalam 2 keadaan yang bisa dibilang sangat berlainan.
Ya, keadaan dimana kita sedang berusaha merubah status kita sebagai warga sipil menjadi anggota militer.
Ehm, memang terdengar aneh, tapi itu nyata dan benar-benar terjadi pada kita.Tiga minggu sebelumnya kita berbondong-bondong dikirim dari berbagai penjuru Indonesia menuju satu tempat yaitu PUSDIK AJEN, Lembang, Bandung untuk mengikuti seleksi terahir dari seluruh rangkaian seleksi CATAR AKMIL TA 2010.
Dari berbagai penjuru kami datang untuk bersatu. Dari berbagai penjuru kami datang dengan membawa 1 misi yang sama,Yaitu menjadi seorang Taruna Akademi Militer. Banyak pengalaman dan pelajaran yang kita dapatkan disana.Ingatkah kau kawan ketika kita merapikan tempat tidur bersama,?
Ingatkah  kau kawan ketika kita membersihkan barak bersama,?
Ingatkah kau kawan saat kita beribadah dan berdoa bersama,?
Ingatkah kau kawan saat kita menonton film dengan layar besar bersama,?
Ingatkah kau kawan ketika kita makan bersama,?
Ingatkah kau kawan ketika kita mandi bersama,?
Ingatkah kau kawan saat kita melaksanakan Binsik bersama,?
Ingatkah kau kawan pada yeal-yeal yang kita nyanyikan bersama,?
Ingatkah kau kawan saat kerupuk dan pepaya berada diatas kepala kita,?
Ingatkah kau kawan saat kita melaksanakan Apel pagi dan Apel malam dengan udara yang sangat dingin,?
Ingatkah kau kawan obat yang telah kau berikan pada ku saat aku sakit,?
Ingatkah kau kawan saat kau tulis nama-nama kita dilemari,dinding dan dipapan alas kasur,?
Ingatkah kau kawan saat hujan tiba kita berlarian untuk mengambil jemuran kita,?
Ingatkah kau kawan saat kita keluar dari pusdikajen untuk tes psilap dan jasmani,kita semua menggoda perempuan yang ada dijalan,?Betapa liarnya kita pada saat itu.!
Ingatkah kau kawan mars-mars TNI yang selalu kita dendangkan setiap saat,?
Ingatkah kau kawan ketika kita harus menahan lapar karena korsa,?
Ingatkah kau kawan ketika kita harus menahan letih karena korsa,?
Ingatkah kau kawan ketika kita harus menerima hukuman bersama karena korsa,?
Ingatkah kau kawan saat malam inagurasi sehari sebelum pengumuman dimulai,? dan
Ingatkah kau kawan ketika kita harus bersedih dan menangis melihat saudara kita gagal.?

Itulah pelajaran dan pengalaman yang tidak akan pernah kita dapatkan diluar sana. Hanya dalam tempo 3 minggu kita semua telah merasakan ikatan itu, ikatan nasionalisme sebagai satu bangsa. Satu bangsa yang bangga akan keanekaragaman budaya daerah. Itulah kawan,sebuah pelajaran yang akan terus membekas dan tidak akan pernah kita lupakan sampai kapan pun.
Kegagalan memang pahit, namun manisnya keberhasilan baru bisa kita rasakan jika kita pernah menelan pahitnya kegagalan itu. Paling tidak kita tahu, bahwa begitu cepatnya waktu berlalu untuk merubah semunya. Manusia berencana, namun pada akhirnya Tuhan lah yang menentukan semua itu.

PUSDIK AJEN menjadi saksi bagi kami bahwa masih banyaknya generasi muda yang memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme tarhadap tanah air.
Memiliki semangat tinggi untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik mempertahankan Negara Kedaulatan Republik Indonesia. Semoga mereka yang telah lolos terpilih adalah orang-orang yang terbaik.
Yang terbaik yang akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap Negara kita, Negara Indonesia.
Menjadi tonggak Republik Indonesia agar Merah Putih tetap berkibar di atas Dwi Warna Indonesia kita tercinta.

EX.CATAR-AKMIL 2010
PONCO AJI SISWANTORO
10294/CATAR-AKMIL/2010

0 komentar:

Posting Komentar

Powered by Blogger